Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Pages

Selasa, Februari 12, 2013

Mata dan Hati.

     Saat sudah cukup banyak beban dihatiku, saat kesedihan yang aku rasakan saat ini, kali ini mataku enggan mengeluarkan air matanya. Ia berbisik kepada hatiku, "Saat gadis yang memilikiku bersedih, aku telah berkali-kali mengeluarkan air mata agar gadis ini lega hatinya. Aku mengeluarkan air mata agar gadis ini melihat dengan jelas bahwa dia tak pantas untuknya. Aku lelah mengeluarkan air mata ini. Tapi mengapa kau masih menyimpan seseorang yang telah membuat gadis ini bersedih? Sudah jelas dia sering menyakitimu." Hatiku pun menjawab, "Mengapa? Karena kau tidak mampu melihat apa yang aku lihat. Karena kau tidak mampu merasakan apa yang aku rasakan. Gadis yang memilikiku memang lebih sering menggunakan kamu untuk melihat fisik. Namun ia lebih sering menggunakanku untuk melihat sesuatu yang istimewa baginya. Gadis ini mencintai seseorang menggunakan aku, hatinya, bukan menggunakan matanya. Gadis ini merasakan cinta dari diriku, hatinya, bukan dari matanya. Gadis ini menerima hadiah tidak dengan melihat lewat matanya, namun ia melihat keikhlasan dari seseorang yang memberinya menggunakan hatinya. Gadis ini bisa kapan saja menutup matanya untuk mengalihkan kenyataan di dunia luar, namun ia tidak bisa menutup hatinya untuk mengalihkan kenyataan bahwa ia mencintainya. Gadis ini pun bisa kapanpun membuka matanya, namun tidak dengan hatinya. Ia bisa menutup mata selamanya jikalau aku rusak karena penyakit, bukan karena sakit yang ditimbulkan dari seseorang yang dicintainya. Dan gadis ini bisa saja kehilangan pengelihatannya, namun tidak dengan perasaannya."
     Mata dan Hati, jarak diantara mereka jauh, dan mereka berbeda fungsi. Namun jika disatukan akan membentuk sebuah kata istimewa. Kata yang dapat membuat siapa saja  merasakan suatu kebenaran walaupun harus bertentangan dengan dunia. Kata yang mampu meyakinkan siapapun walaupun tidak ada yang setuju padamu. Matahati. Dengan Matahati itu pula kau dapat melihat cinta yang tulus. Dan dengan Matahati aku dapat melihat lebih jelas tentang cinta. Tentang kamu.

Permintaan Sederhana.

     Aku lelah. Lelah mencoba melupakan semua permasalahan kita. Lelah akan sikapmu. Lelah pada hubungan kita. Tapi apa kau tahu? Dibalik semua rasa lelahku, aku masih menyimpan perasaan yang sama seperti saat kita masih baik-baik saja. Tetapi kau selalu membuatku jenuh dengan pertengkaran ini, padahal hal yang kita perdebatkan hanya sekecil biji semangka. Kau bilang kau percaya padaku, namun kau masih membatasi gerak-gerikku. Aoku tahu bahwa kau cemburu, namun tidak begitu, kasih. Aku sudah merubah diriku dari mulai detil yang terkecil, untukmu, untuk hubungan kita. Namun aku hanya manusia, yang mempunyai sedikit permintaan untukmu. Tidak neko-neko, hanya sederhana saja. Tolong kau kontrol emosimu, tolong kau kontrol rasa cemburumu. Aku meminta ini semua bukan untukku, melainkan untuk hubungan kita. Tolong bantu aku, bantu aku untuk membina hubungan ini menjadi lebih baik. Tahu kah kau bahwa ada seseorang yang mengatakan bahwa, semakin erat kau menggenggam pasir, semakin sedikit pula pasir yang ada di tanganmu. Ingin sekali ku katakan itu padamu, bahwa, jika semakin erat kau mengekang hubungan ini, semakin sedikit pula kesempatan hubungan kita akan bertahan.
     Apakah kau tidak ingin mengalahkan emosi dan cemburumu demi hubungan ini? Hubungan yang sudah 2 tahun lebih kita jalani. Apakah kau sanggup melihat hubungan ini hancur, hanya karena kau dikalahkan oleh emosi dan rasa cemburumu yang berlebihan? Pikirkan baik-baik, sayang. Pikirkan penyesalan yang nanti akan kita rasakan jika hubungan ini berakhir. Pikirkan hubungan kita. Pikirkan perasaanku. Pikirkan hatiku yang sudah letih menghadapi sikapmu. Pikirkan mengapa aku masih bertahan untukmu. Pikirkan seorang gadis yang sangat mecintaimu. Tolong pikirkan baik-baik!
     Aku hanya ingin kau mengerti, tentang permintaan sederhana dari seorang gadis yang sangat mencintaimu melebihi siapapun yang pernah mencintaimu. Permintaan sederhana yang akan merubah segalanya. Yang akan membuatnya bahagia, melebihi kebahagiaan apapun yang pernah dirasakannya.